JENIS-JENIS KAOS

JENIS-JENIS BAHAN KAOS

BERDASARKAN PROSES PEMBUATANNYA
a.WOVEN
Kain yang di buat dari hasil penyilangan dua benang dengan cara di tenun/ dianyam. Sering disebut kain tenun. Bahan woven cirinya tidak dapat di tarik.
b.KNIT
Kain yang dibuat dari jeratan – jeratan benang / mengaitkan benang dengan benang , sering di sebut kain rajut. Cirinya kain ini dapat di tarik atau elastis. Contoh dari kain rajut : jersey, interlock, rib, single jersey, tricot dll.

Berdasarkan spesifikasi benang:
1. COTTON
A. COTTON COMBED:
Serat benang lebih halus.
Hasil Rajutan dan penampilan lebih rata.
:B. COTTON CARDED
Serat benang kurang halus.
Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata.

Sifat kedua jenis bahan tersebut bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

2. TC (TETERTON COTTON)

Jenis bahan ini adalah campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.

3. CVC ( COTTON VISCOSE)

Jenis bahan ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

4. POLYESTER dan PE

Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya.

JENIS BENANG

Pentingnya mengetahui tentang benang atas bahan kaos yang kita kehendaki adalah berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.

1. BENANG 20S

Biasanya dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos atara 180 sampai dengan 220 Gram/Meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

2. BENANG 24S

Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt.

3. BENANG 30S

Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

4. BENANG 40 S

Biasa dipakai apabila kita menghendaki ketebalan atau gramasi bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 Gram / meter persegi untuk jenis rajutan Double Knitt.

JENIS RAJUTAN

1. SINGLE KNITT (Contoh. Combed 20’S, S nya adalah single knitt)
Pengertian teknisnya adalah rajutan jarum single.
Penggunaan hanya satu permukaan atau tidak bisa dibolak-balik (2 permukaan).
Jenis rajutan rapat, bahan padat, kurang lentur (stratching).
Sebagian besar produk kaos yang ada di pasaran adalah memakai jenis rajutan Single Knitt.
2. DOUBLE KNITT (Contoh. Combed 20’D, D nya adalah double knitt)
Pengertian teknisnya adalah rajutan Jarum Double.
Sehingga penggunaannya bisa dibolak-balik (atas bawah tidak masalah).
Jenis rajutan tidak rapat, bahan kenyal, lembut, dan lentur.
Produk kaos yang biasa memakai rajutan jenis ini adalah pakaian untuk bayi (baby) dan anak-anak (Kid’s). Ada sebagian orang menyebut bahan ini dengan sebutan Interlock.
3. LACOSTE
Pengertian teknisnya adalah rajutan texture / corak.
Penggunaan tidak bisa dibolak-balik.
Jenis rajutan bertexture, bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil-kecil.
Sebagian orang ada yang menyebut bahan ini Pique atau Cuti, dan hanya lazim digunakan untuk Polo Shirt atau Kaos Kerah.
4. STRIPER atau YARN DYE
Pengertian teknisnya adalah rajutan kombinasi benang warna (Yarn Dye).
Penggunaan tidak bisa di bolak-balik.
Jenisnya bisa Single Knitt maupun Double Knitt.
Finishing harus openset / belah.
Orang awam menyebut bahan ini dengan sebutan bahan salur / warna-warni. Biasa digunakan untuk produk kaos dewasa (Pria, Wanita, T-Shirt, maupun Polo Shirt).
5. DROP NEEDLE
Pengertian teknisnya adalah rajutan dengan variasi cabut jarum.
Penggunaannya bisa di bolak-balik.
Jenis rajutan texture garis lurus vertikal, lembut, dan lentur.
Produk kaos ini banyak digunakan untuk Rib Leher (T-Shirt), Ladies T-Shirt Body Fit, dan kaos singlet.

FINISHING

Jenis finishing bahan kaos disini berkaitan dengan lebar bahan kaos yang dikehendaki yang berkaitan dengan kebutuhan efisiensi pola / marker. Finishing juga berkaitan dengan kebutuhan akan handfeel / pegangan bahan kaos.

1. TUBULAR/BULAT

Bentuk bahan kaos disini adalah bulat melingkar (seperti sarung) untuk bahan Cotton disebut Callendar, sedangkan untuk Non-Cotton disebut Setting. Jenis bentuk finishing bahan kaos seperti ini yang paling banyak dipakai oleh para produsen garment / Clothing Company.

2. OPENSET/FINISH BELAH

Bentuk bahan kaos yang di openset adalah sudah dibelah melebar / horizontal. Kelebihan dari finishing ini adalah serat bahan jadi lebih lurus dan shrinkage (susut kain) lebih halus. Jenis finishing ini banyak digunakan untuk produk kaos yang mengutamakan mutu, merk branded / ternama, dan kualitas export.

3. MERCERIZED/NON MERCERIZED

MERCERIZED:
jenis finishing yang membuat serat bahan kaos jadi lebih rapat, warna lebih cerah, shrinkage lebih bagus, dan handfeel lebih keras. Contoh untuk jenis bahan ini banyak dipaai oleh produsen kaos lokal seperti: Metalizer, Cressida, IE-BIE, Dadung, Dagadu, Sinergy, BE-HOT, dan lainnya.

NON MERCERIZED:
Adalah jenis finishing yang mengutamakan handfeel atau pegangan yang soft dan lentur. Contoh produk kaos yang memakai bahan jenis ini: Billabong, Quicksilver, Giordano, dan sebagian besar produk pakaian anak-anak dan bayi.

4. BIO ENZYM dan BIO COMPACT

Jenis finishing ini merupakan inovasi dari Non Mercerized. Sebenarnya kedua jenis finishing ini secara teknis bersifat merapuhkan permukaan bahan kaos dengan semacam bakteri. Yang didapatkan adalah penampilan bahan jadi super lembut, bulunya jadi halus dan warna lebih cerah. Kelemahan bahan ini adalah tidak awet. Tetapi konsumen produk kaos jenis ini tidak mengutamakan keawetan kaos melainkan gengsi, karena produk ini umumnya merek terkenal dan mahal seperti : Billabong, Rusty, Ocean Pasific, Rip Curl, No Fear, dan lainnya.

5. ROTARY PRINT

Jenis finishing bahan kaos ini yang dimaksud adalah bahan kaos yang sudah dalam bentuk printing / sablon sebelum di cutting. Proses printingnya memakai mesin rotary sehingga dinamakan rotary print. Jenis bahan kaos ini banyak dipakai oleh produsen garment anak-anak dan wanita.

referensi : dbx

Obin: Handmade gems, but don’t use the ‘e’ word

Sunday, November 02, 2003
Hera Diani, The Jakarta Post, Jakarta

There is always a treat in store at the fashion shows of noted cloth designer Obin. Aside from the expected array of beautiful traditional cloth and the tasty spread of local cuisine served before the show, there is quirkiness and theatricality in the presentation.
Last week’s show included child singer Tina Toon strutting down the 40-meter catwalk connecting two stages, doing her version of the “drilling” dance moves of popular singer Inul Daratista.
What distinguishes Obin’s show from other “look-at-me” local fashion presentations is that the combined effect of a plump 10-year-old girl performing a very adult dance, the stage props and the models’ theatrical moves never seemed forced or pretentious.
All of it came together to highlight the real star of the show — the stunning cloth, all of which is handmade.
Derived from traditional sources, the cloths are woven, embroidered, stitched-dyed, tie-dyed, smocked and ripped, before Obin’s BIN House turns them into excellent sets for women, men, bridal and kids.
The latter was the reason Tina was on stage in the first place.
“I want to reject the sense of wearing (traditional) cloth, that it’s not merely for occasions like a wedding party. It doesn’t mean that it’s a drawback for us (to wear it), it aims at going back to our habitat, our culture,” Obin, or Josephine Werratie Komara, told a media conference prior to the show.
In her own everyday wear of kebaya (traditional blouse) and kain (cloth wrap), the 48-year-old master of batik and other indigenous textiles said she felt offended when her compatriots called her style “ethnic”.
“Ball gowns or tuxedo are considered classic, but why is the kebaya called ethnic? If foreigners call it ethnic, fine. But it’s strange when Indonesians call it the same. Because this outfit is classical Indonesian,” said Obin, who has been working with traditional cloth since 1975 and whose boutiques are found in Japan, Taiwan, Singapore, Hong Kong and the Netherlands.
In a less colossal presentation than last year’s, the show called Matahati (conscience) brought to the stage some 200 sets of clothes, made up of around 600 pieces of 300 different types of cloth.
If last year’s collection consisted of stonewashed jeans, poncho blouses and bustiers aside from the mainstay kebaya, this year’s women collection weighed in with a more elegant assortment.
It consisted of old-school kebaya, cheongsam and their modification, as well as contemporary gowns.
There were blouses inspired by the Balinese classical kebaya, while another derived from Javanese or even European style, with ruffles on the wrist and along the collar and front.
Obin also took some inspiration from Muslim dress, as well as more contemporary fashion applied in long tube dress, or evening gowns.
Some outfits followed the curve of women’s bodies, but others were straight or even asymmetrical in cut. The motifs were stripes, geometrical, floral or plaid.
Obin and her main designer Cita never follow a particular fashion trend, as Obin said being fashionable was far more important than fashion.
“It will last longer,” she said, emphasizing that all of the handmade designs were “made with heart, by workers that are more deserving of being called artisans.”
All of the dresses were accompanied by shawls, which are modified from traditional batik to ikat weavings or jumputan dye. Some shawls were a combination of different techniques, looking like patchwork, drapery or even wool.
They all came rich in motifs, texture and colors, the latter earthy and natural — bottle green, purple, brown, red and all — and carefully and beautifully combined. A standout was a baby pink kebaya with aquamarine scarf, mixed with matching kain, for a very pretty effect.
As for the men’s collection, the main inspiration was baju koko Muslim dress, with the modification in the details, such as the side pocket or the collar — Chinese style or asymmetric.
“We also just come up with a new technique, making long trousers from handwoven cloth. After six years observation, only now have we succeeded in making creased and neat trousers,” Obin said.
Although she has been producing wedding dresses for years, the show last week was the first to include a bridal sequence.
The collection comprises an all-white wedding dress, made up of different styles: Kebaya, cheongsam and Western-style wedding dress. There was also one design that was accompanied by a burqa-inspired veil, very elegant and beautiful.
The show also marked the launching of a kids and teens collection, ranging from two years to 17.
The children looked very cute in fluffy dresses, tunics, spaghetti strap dresses or even the kebaya and kain.
The latter idea, according to Obin, came as she found quality ready-to-wear children’s collections expensive, although it is doubtful that her excellent designs will be cheaper.
The main purpose is to familiarize the younger generation with traditional cloth.
“Traditional cloth is very good in quality, very old and very rich. Parents will not have to worry that children will not be comfortable wearing it. All of my children have been wearing kain since an early age, it’s fine,” she said.
“Today’s children won’t be familiar with traditional cloth when they grow up. But it’s not too late to introduce them to it now.”

JENIS JENIS TINTA SABLON

Tinta bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.

JENIS CAT WATERBASE:

CAT RUBBER:
Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.

CAT TRANSPARAN:
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.

CAT EXTENDER:
Tinta in bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

CAT SUPER WHITE:
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.

CAT PUFF/TIMBUL:
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

CAT SOLVENBASE/PLASTISOL:
Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density. Dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika.

JENIS CAT PLASTISOL:

CAT ALL PURPOSE:
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

CAT HIGH OPACITY:
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.

CAT ATHLETIC PLASTISOL:
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

CORK BASE:
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

SHIMMER GOLD & BASE:
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

HIGH DENSITY CLEAR:
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

WILFLEX LUNA CLEAR:
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.

NATURAL SUADE:
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.

JENIS CAT DAN TEKNIK LAINNYA:
YELLOW SPARKLE:
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.
FOIL TRANSFER:
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
FLOCK:
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
SUGAR PRINTING:
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
GLOW IN THE DARK:
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap.
REFLECTIVE POWDER:
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
DISCHARGE AGENT:
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable.
DISTRESSED atau VINTAGE:
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
SHATTER BASE:
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
ROCK BASE:
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.
SUBLIMATION TRANSFER:
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
HOT PEEL:
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
COLD PEEL:
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
RHINESTONES HEAT PRESS:
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
HIGH FREQUENCY WELDING:
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
EMBOSS PRINT:
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.

TIPS MERAWAT KAOS

1. Jangan Direndam Terlalu Lama Jangan merendam kaos Anda terlalu lama. Usahakan untuk kaos yang baru pertama kali dicuci tidak direndam lebih dari 30 menit, dan untuk kaos lama tidak lebih dari 1 jam. Jangan pula rendam dalam air dengan deterjen berlebihan. Karena deterjen berlebih dapat mengakibatkan sablon pada kaos cepat rusak / terkelupas.
2. Pisahkan saat dicuci.Pisahkan kaos Anda dengan pakaian lain, khususnya yang berwarna kuat seperti hitam, merah, biru, dsb dengan kaos berwarna putih. Hal ini guna mencegah seandainya warna kuat tersebut luntur tidak mengakibatkan kaos putih kesayangan Anda terkena dampaknya. Pisahkan juga antara pakaian yang kotor dengan yang kurang kotor agar kotoran tidak berpindah.
3. Jangan disikat.Kaos berbahan cotton memiliki tekstur kain yang lembut. Hindari menyikat kaos tipe ini, karena dapat merusak tekstur kain. Hindari juga kucekan dan perasan yang kuat karena selain merusak pori-pori baju juga dapat mengonyak sablon, khususnya pada kaos selain warna putih dan abu.
4. Jemur terbalik. Tahukah Anda bahwa sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan warna kaos dan sablon anda memudar. Untuk mencegahnya jemur kaos Anda dengan posisi terbalik. Bagian dalam menghadap luar, dan bagian yang bersablon di dalam.
5. Jangan digantung. Hindari menggantung dengan hanger pada bagian leher kaos. Hal ini karena dapat mengakibatkan leher kaos lekas melar. Melarnya ini akibat tidak kuat menahan beban air yang ada pada kaos basah. Hindari juga menggantung kaos pada tali/kawat jemuran, karena kontur tali / kawat dapat dengan mudah merusak tekstur kain yang halus.
6. Hindari Pemutih. Hindari mencuci kaos bersablon dengan pemutih / detergen yang mengandung pemutih. Hal ini karena reaksi kimia pemutih dapat mengakibatkan sablon menjadi luntur / terkelupas. Disamping itu juga membuat kaos lebih cepat tipis dan kasar.
7. Hindari mencuci dengan Mesin cuci. Sebaiknya cuci kaos Anda secara manual dengan tangan. Mencuci dengan mesin cuci dapat mengakibatkan kaos menjadi melar, sablon cepat rusak dan pori – pori kain kasar. Hal ini karena saat berputar kaos akan menerima beban tarik – ulur dan gesekan dengan kain lain disekitarnya.
8. Setrika. Agar kaos Anda awet, sebaiknya selalu setrika setelah dicuci-jemur. Pastikan menyetrika baju dalam keadaan kering. Dan untuk kaos berwarna selain putih, hindari menyetrika pada bagian sablon. Atur juga agar posisi panas setrika Anda pada posisi sedang.
9. Noda. Apabila kaos kesayangan Anda terkena noda, segera cuci pada bagian yang bernoda. Gunakan shampoo/detergen, oleskan pada bagian nota. Gosok dengan halus dan bilas dengan air bersih hingga noda menghilang.
10. Kaos keren bukan untuk tidur. Agar kaos Anda awet hindari menggunakannya untuk tidur. Mengapa? Karena kaos akan menjadi cepat kotor khususnya di bagian leher. Saat Anda tidur sadar atau tidak Anda berkeringat. Kombinasi keringat dan kotoran debu pada seprai akan membuat kaos Anda kotor. Selain itu juga pressure pada kaos akan membuatnya lekas melar. Sayang kan kalo kaos keren dipakai buat tidur? 🙂
11. Pakailah seperlunya. Apabila Anda sayang dengan kaos Anda yang keren, sebaiknya pakailah seperlunya alias di saat-saat penting Anda perlu bergaya saja. Jangan ckp ckp alias cuci kering pake cuci kering pake 🙂 Dan jangan lupa, simpanlah pada tempat yang kering dan tidak lembab!

Digital T-shirt: Sublimation

Digital T-shirt: Sublimation
Jenis Tinta:
Khusus sublime
Printer:

Inkjet (epson)
Kertas:
1. HVS –> boleh aja
2. Inkjet –> banyak yg pakai
3. kertas khusus sublimation –> paling bagus

Proses:
1. Design
2. Print terbalik (mirror) di kertas
3. Letakan di atas kaos (warna terang dan mengandung polyester) gambar menghadap kaos.
3. Press dgn mesin heat press (200-250 derajat, 40-50 detik)
Keuntungan:
1. Proses cepat, mudah, gak ribet
2. Warna cerah million colors.
Kerugian:
1. Hanya bisa di kaos yg mengandung polyester (PE, TC, polycotton, silk, satin). –> ini banyak yg kurang suka dgn jenis bahannya.
2. Warna akan semakin cerah jika mengandung polyester 100%. –> kaos makin panas.
3.Hanya bisa di kaos warna terang. –> tdk ada tinta warna putih.
Target market:
Efektif utk kaos rombongan (tour), even2 kantor, kelompok anak2 sekolah, dsb yg tdk mengutamakan personal touch. Biasanya market perorangan banyak yg complain mengenai kualitas bahan kaos.

Tutorial Foil (Gold/silver) by NARARYA KASKUS

01. Design
Design Kemudian eksport ke *.eps dgn posisi mirror.

02. Cutting
Import ke software cutting dan potong dgn mesin plotter.

03. Screen
Lepaskan backing paper, rekatkan pada screen (gunakan bantuan masking tape utk mempermudah pengerjaan). Lihat pembuatan screen pada tutorial flock.
Tutup bagian yg tidak kita inginkan dgn menggunakan selotip kertas.

04. Glue
Letakan screen menghadap kaos. Tuangkan lem sablon (glue). usahakan merata.

05. Rackle
Sapukan secara merata menggunakan rackle. Tekan agak kuat tapi jangan terlalu kuat. Hati2 screen sobek.

06. Angkat screen
Angkat screen perlahan2. Usahakan tidak menggeser gambar.

07. Foil
Setelah lem benar2 kering. Letakan kaos di atas mesin heatpress. Tutup gambar dengan lembaran foil (sesuai besarannya). bagian yg mengkilap menghadap ke atas.

08. Heat press
Gunakan mesin heatpress pada suhu 130 derajat dengan waktu 15-20 detik.

09. Peel
Tunggu sampe dingin. Cabut lembaran foil perlahan2.

10. Finished
Selesai
01. Design
Design Kemudian eksport ke *.eps dgn posisi mirror.

02. Cutting
Import ke software cutting dan potong dgn mesin plotter.

03. Screen
Lepaskan backing paper, rekatkan pada screen (gunakan bantuan masking tape utk mempermudah pengerjaan). Lihat pembuatan screen pada tutorial flock.
Tutup bagian yg tidak kita inginkan dgn menggunakan selotip kertas.

04. Glue
Letakan screen menghadap kaos. Tuangkan lem sablon (glue). usahakan merata.

05. Rackle
Sapukan secara merata menggunakan rackle. Tekan agak kuat tapi jangan terlalu kuat. Hati2 screen sobek.

06. Angkat screen
Angkat screen perlahan2. Usahakan tidak menggeser gambar.

07. Foil
Setelah lem benar2 kering. Letakan kaos di atas mesin heatpress. Tutup gambar dengan lembaran foil (sesuai besarannya). bagian yg mengkilap menghadap ke atas.

08. Heat press
Gunakan mesin heatpress pada suhu 130 derajat dengan waktu 15-20 detik.

09. Peel
Tunggu sampe dingin. Cabut lembaran foil perlahan2.

10. Finished
Selesai

Tutorial Flock Transfer (by Nararya kaskus)

Proses flock Digital + manual

proses in imudah dan cepat… Efektif utk kaos satuan.
Kelemahan hanya utk proses flat color bukan separasi (bsa dua, tiga empat warna tapi bukan separasi).
Untuk warna full color akan dijelaskan pada proses berbeda.

01. Design
buat design (any software output eps) kemudian import ke software cutting plotter. Kalo pake mesin buatan china umumnya pale Artcut.


02. Cutting

Gunakan plastik stiker transparan (one side adhesive) lalu cutting dengan mesin cutting plotter sesuai bentuk design.


03. Peel

Gunakan pinset atau sejenisnya utk mencabut (membuang bagian yg akan diberi warna)

04. Masking Tape
Lapisi dengan masking tape. Fungsinya adalah utk memudahkan mengangkat dan meletakan stiker transparan tadi.

05. Cabut baking papper
Buka lapisan baking paper stiker yang berwarna putih dgn garis kotak2.

06. screen
Rekatkan pada screen. Usahakan menempel dengan rapih (tidak ada gelembung udara).

07. remove masking tape
Buka perlahan2 masking tape. Masking tape ini hanya berfungsi utk mempermudah peletakan dan pencabutan stiker transparan yg telah di cut.


08. Tutup screen

Gunakan plester kertas utk menutup bagian (area) yg tidak kita gunakan. Usahakan agar semua bagian tersebut tertutup rapat.


09. Letakan di atas flock paper

Letakan di atas flock paper (bisa dibeli di tempat jual alat sablon). Bagian stiker transparan menghadap kertas flock.

10. Glue
taruh glue (lem perekat utk sablon) di salah satu sisi bagian bawah.

11. Rackle
Sapukan (kuas) dengan menggunakan rackle secara merata pada bagian yg akan kita sablon. Usahakan agar tekanan cukup dan merata sehingga seluruh bagian yg akan kita sablon mendapatkan glue.


12. Angkat screen

Angkat (buka) screen dan perhatikan glue melekat sesuai bentuk yg diinginkan.

13. gunting
Gunting bagian yg kita butuhkan saja.

14. Tunggu kering (kurang lebih 5 menit)

15. Letakan di atas kaos.

Bagian flock berwarna menghadap kaos. Posisikan sehingga bagian kaos dapat mudah di press pada mesin heatpress.


16. Press

Gunakan mesin heatpress dengan tekanan cukup pada suhu 160 drjt dan waktu 20-25 detik.

17. Peel of
Tunggu sampai dingin. Angkat atau cabut kertas flock secara perlahan.

18. Finish (sori fotonya terlalu deket dan lupa matiin flashlight jadinya mantul sinarnya)

Gambar detail:

Semoga jelas terlihat tekstur flock nya.

BAJU CINA KEMBALI DAPAT SOROTAN

JAKARTA, BPOST(PERLU DIBACA BAGI YG SUKA PRODUK DISTRO) Produk asal China kembali dapat sorotan. Pemerintah Selandia Baru kini tengah menyelidiki adanya baju impor asal negeri Tirai Bambu tersebut diduga mengandung bahan kimia formalin.

Kandungan formalin dalam baju itu ditemukan oleh para ahli yang bekerja untuk Target, sebuah program televisi di bidang pengawasan konsumen milik televisi Selandia Baru.

Para ahli itu menemukan formalin yang terdapat dalam baju berbahan katun dan wool dari China itu melebihi ambang batas formalin yang diperbolehkan, yakni hampir 900 kali.

Ministry of Consumer Affairs General Manager Selandia Baru, Liz MacPherson mengatakan departemennya kini tengah menginvestigasi kasus itu.

“Kami menanggapi hal ini dengan serius. Kami kini tengah mengambil langkah darurat dengan mengambil beberapa sampel baju dari pasar,” ujarnya seperti dikutip AFP, Senin (20/8).

Formalin memang biasa digunakan untuk memberi kesan kaku pada pakaian. Hasil penelitian internasional menunjukkan kandungan formalin hingga 20 bagian per sejuta atau part per million (ppm) bisa menyebabkan iritasi pada kulit, gangguan pernafasan dan kanker.Etc

>> hehehe .. salah satu alasan baju distro lebih mahal dari baju-baju china murah (grosir) sudah terjawab deh …..

SUMBER : BANJARMASIN POST ONLINE

usaha distro