BORDIR

Sebenarnya tehnik bordir itu memerlukan keterampilan khusus yaitu dalam proses persiapan s/d proses produksi, kita mengenal secara umum apa yang namanya bordir atau sulam yaitu proses pemindahan bentuk visual (gambar, huruf, atau ilustrasi lainnya) dari benang ke bahan dengan media mesin yg disebut embroidery machine. ada 2 jenis bordir bordir manual dan bordir komputer.
sebelum bordir komputer ditemukan dan masih belum banyak dipasaran, bordir manual sangat pupoler dikalangan masyarakat industri konveksi, semi garment dan lain lain..
proses bordir manual sangat sederhana dalam persiapannya, cukup dengan gambar yang sudah kita setting lalu print sesuai dengan sekala yg kita inginkan, kalau bisa kita print 2 lbr, yg 1 berwarna karena dengan diprint warna si tukang bordir mendapatkan acuan warna untuk proses bordir, dan yang satunya hitam putih untuk penjeplakan (trace) dari kertas ke bahan yang akan dibordir. kalau untuk produksi secara massal dan apabila yg dibordir itu merupakan logo yg rumit bordir manual kurang bisa diandalkan dan hasilnya tidak konstan (bisa tidak sama bentuk hasil nya ). Karena bordir manual sangat bergantung dengan kelihaian si tukang bordir (S.D.M) dalam saya menjalankan usaha konveksi biasanya pengerjaan bordir manual saya fokuskan untuk :
– jaket (apabila ada nama atau inisial berbeda)
– kaos bola (untuk nama dan nomor yang di bordir list atau disebut juga aplikasi)
– topi untuk nama masing-masing
– jumlah order yg sedikit. (karena tidak memenuhi quota untuk bordir komputer).Tahap persiapan dari bordir komputer memerlukan pembuatan gambar ulang dengan program khusus yg disebut dengan pembuatan film pancing. nama software tersebut adalah willcom tazima dengan versi yang berbeda beda, film pancing akan disimpan didisket kecil dengan format tertentu misalnya mesin yg akan dipakai mesin jepang atau mesin china. hitungan dari pembuatan film itu dihitung per-stick (per-satu tusukan rajut) harga per stick biasanya ber variasi mulai Rp 5,- s/d 10,- di kalikan total jumlah stick, biasanya ukuran logo untuk dada kiri bisa sampai 14,000 stick X Rp 10 = Rp140,000 (untuk film).harga dari bodiran sendiri ada dikali 0.7 atau 0.5 (tergantung dari dari quantity yg di bordir).
contoh misalkan pengerjaan untuk 100 kaos yg dibordir dari sick (Rp.15000 x 0.5) = Rp.7500 (jadi untuk bordiran nya di hargain Rp.7500 kalo sudah ada film nya kita tinggal bayar bordirannnya saja jadi biaya yg Rp 140.000 tadi tidak dikenakan setelah proses asalkan proram softwarenya sama.
pembuatan film selesai maka film akan dimasukan kedalam head mesin bordir komputer dan operator mesin akan menyesuaikan dan mengatur margin, warna benang, dan mengatur bidangan peletakan bahan yg akan di bordir. untuk hasilnya bordir komputer terbilang rapih dan memenuhi syarat produksi tetapi tergantung dari si operator mesin dan si pembuat film pancing, karena pengaturan rajutan, kepadatan tusukan (jumping, tatami, satin, dll) mempengaruhi hasil,seorang operator juga harus bisa mengetahui bahan yg akan di bordirnya spt membordir bahan kaos, lacosta, diadora maka harus memakai kain keras yang bagus dan tebal supaya tidak kerut, mesin bordir komputer juga ada yg 1 kepala, 6 kepala, 12 kepala, 20 kepala yg dimaksud dgn kepala disini berarti dalam sekali naik bisa sekaligus sesuai dengan kapasitas jumlah kepala nya contohnya : mesin bordir dengan 12 kepala maka dalam sekali waktu penyelesaian bordir bisa 12 potongan bahan dengan gambar yg sama.

ORIGINAL TEXT BY AMET KASKUS EDITED BY FERDIE

s3010042njq21

Membangun Bisnis Sablon Kaos T-Shirt

Membangun Bisnis Sablon Kaos T-Shirt

Bisnis ini memang memiliki peluang yang baik. Masih banyak orang yang menjadikan T-shirt sebagai cendera mata atau pakaian kasual yang memang cocok untuk iklim negara kita. Mari kita belajar dari pebisnis yang berhasil dalam bidang ini. Sebut saja Dagadu dari Yogya,Joger dari Bali dan C-59 dari Bandung. Salah satu keberhasilan mereka adalah karena mereka memiliki desain yang orisinil dan khas!
kunci sukses dalam bisnis sablon kaos ini adalah desain.Nah, ciptakan desain-desain yang baik dan unik agar menempati posisi yang baik di mata konsumen. Ini penting jika Anda memang ingin membangun brand atau merek sendiri.

Tentu amat berbeda jika untuk ‘sekadar’ membuat sablon kaos biasa. Desain menjadi tidak penting karena desain dapat diambil dari mana saja. Contohnya, nama klub dan logo sepak bola dari Liga Italia, Liga Inggris, atau Liga Indonesia, merek-merek terkenal, atau sablon kaos untuk kepentingan instansi atau sekolah.
Desain kaos yang ‘biasa’ ini memang banyak diperjualbelikan di pasar atau toko mana saja karena sifatnya yang umum. Risikonya ya harus bertarung dengan yang lain, apalagi harga kaos seperti ini bisa dibawah 20 ribu rupiah. Anda harus membuatnya dalam jumlah banyak agar skala ekonomis terpenuhi.

Hal lain yag perlu diperhatikan adalah mutu, baik mutu kaos maupun mutu pengerjaan sablonnya. Desain yang bagus kalau dikerjakan dengan ceroboh tentu akan merusak hasil yang diharapkan. Pengetahuan cara menyablon memang harus dikuasai.untuk mempersingkat learning curve (kurva pengetahuan) dan bisnis Anda, Anda dapat melakukannya dengan menerima tukang sablon yang berpengalaman bekerja pada bisnis Anda.
Dengan cara seperti ini, bisnis Anda dapat cepat terwujud.setelah desain ada,produknya jadi, tentu pasarnya yang kita tuju. Bagaimana strateginya?
Secara ringkas, untuk produk sablon yang ‘biasa’ tentu Anda harus memiliki distributor yang banyak di setiap pasar, toko bahkan kakilima untuk memasarkannya. Juga hubungan yang baik dengan instansi atau sekolah yang memerlukan seragam olahraga atau acara dengan memberikan proposal dan harga yang rasional.
Untuk desain kaos dengan merek sendiri, tentu lebih khusus lagi. Memiliki toko sendiri atau gerai tersendiri di department store tertentu atau butik-butik tertentu akan mendongkrakcitra produk Anda. Harga kaos Anda pun dapat sedikit di atas rata-rata. Penempatan lokasi jual produk juga harus Anda perhatikan. Dekatkan dengan konsumen yang hendak Anda tuju.

buku-buku bermanfaat ada di sini

Cara Menyelamatkan Kaos Dari Kegagalan Sablon.

Kasus yg terjadi jika menggunakan Coastal Inkjet Opaque.

Jika Anda gagal menyablon dengan menggunakan Transfer Paper Coastal Inkjet Opaque, pertama2 Anda ambil kertas HVS yg masih bersih. Letakkan kaos yg gagal disablon tadi diatas mesin heat Press. Tutupi hasil Sablon yg gagal tadi dengan kertas HVS. Harus seluruh hasil sablon tertutup dengan kertas HVS. Lalu Press lagi sama seperti Anda nge-press Inkjet Opaque. Yaitu 195-200 derajat selama 25-30 detik. Setelah selesai dan alarm heat press bunyi, langsung cabut kertas HVS tersebut panas2. Sambil dicabut, tahan juga baju supaya hasil cabutannya bisa lebih cepat, karena sedikit keras. Tetapi harus dilakukan secepat mungkin, jangan sampai dingin. Nah selama anda mencabut panas2 itu, lapisan inkjet opaque akan menempel di kertas HVS itu. Kenapa ngak boleh sampai dingin, karena kalau sampai dingin, Lem yg ada di inkjet opaque mengeras, akan susah Anda untuk mencabut kembali lapisan Inkjet opaque tersebut. Karena tehnik ini tidak bisa diulang 2 kali. Sebab kertas HVS dan Lapisan Inket Opaque akan menyatu. Anda tidak bisa mengulangi lagi memakai kertas HVS. Setelah Anda berhasil mencabut, hasilnya akan terlihat lapisan Lem di kaos yg sudah dicabut sablonannya. Memang Anda sudah tidak dapat menjual kaos polos itu begitu saja, karena ada bekas lapisan lem dari Inkjet Opaque. Terus gimana mengakalinya supaya bisa dipakai kembali? Mudah, Anda bisa menimpa bekas lapisan Lem tersebut dengan sablon yg baru yg gambarnya harus lebih besar daripada bekas Lem tersebut. Jadi Lapisan Lem tersebut tidak kelihatan lagi. Sehingga kaos tadi yg tidak bisa dijual, sekarang Anda bisa jual lagi dengan sablon yg pastinya harus menutupi lapisan Lem tersebut.

Ini salah satu trik yg bisa Anda gunakan untuk menyelamatkan Kaos polos Anda dari kegagalan Sablon. Tetapi kalo Untuk Papernya, heheheheehhee sudah tidak dapat diselamatkan lagi Pak. Setidaknya bisa meminimalkan kerugian Bpk.

Kasus Yang Terjadi Jika Menggunakan Jet Pro Soft Stretch

Tingkat kegagalan menyablon dengan menggunakan Jet Pro Soft Stretch sudah pasti lebih besar daripada Coastal Inkjet Opaque. Terus gimana nih mengakalinya jika sampai terjadi kegagalan. Nah kalo dalam kasus menggunakan JPSS (Jet Pro Soft Stretch) satu2nya yg bisa Anda lakukan adalah dengan menimpa bekas sablonan JPSS dengan menggunakan Transfer Paper Coastal Inkjet Opaque. Yah ini resikonya jika sampai kegagalan. Karena dalam kasus ini jelas anda tidak dapat mencabut JPSS seperti Coastal Inkjet Opaque. Karena hasil JPSS menyatu dengan bahan. Satu2nya cara yah Anda harus menyablon dengan Transfer Paper Coastal Inkjet Opaque dikaos Putih.

Nah utk menentukan apakah kaos yang gagal ini masih bisa dijual/ digunakan, Anda yang menentukan. Saya hanya memberi tahu ada cara yang seperti ini untuk menyelamatkan kaos dari kegagalan sablon. Memang untuk kasus kaos Putih, jika Anda menimpa dengan Coastal Inkjet Opaque, Bayangan dari sablon JPSS masih akan terlihat jika dilihat dari dalam baju. Sedangkan kalo untuk kasus kaos warna/ hitam, asal Anda menyablon dengan menggunakan gambar yg lebih besar dari bekas lemnya Coastal Inkjet Opaque, sisa2 bekas kegagalan sablon tidak akan terlihat sama sekali.

Diposkan oleh Suwanto S

MENGENAL PERALATAN SABLON

Sebelum kita tau tentang teknis proses menyablon, lebih dahulu kita kudu kenal beberapa peralatan dan perlengkapan yang penting dalam sablon.

Peralatan inti yang kita butuhin beserta penjelasannya ney..

1. Film sablon. Ni bisa dikatakan model gambar/desain/tulisan yang bakal kita tuangkan dalam obyek sablon (kaos, kertas, plastik, karton, dsb. Film ini dibikin melalui desain komputer yang diprint pake tinta laser (sebenere pake tinta printer biasa siy bisa aja, tapu hasilnya kurang bagus/tajam). Desain sablon kebanyakan dibikin pake Corel ataupun Adobe.

2. Screen (baca: skrin), ni media yang dipake untuk mengantarkan tinta sablon ke obyek sablon. Bentuknya balok yang disusun persegi empat kemudian dipasang kain khusus. Ukurannya bermacam-macam, misalnya ada screen yang berukuran 30x40cm, 20×30 cm, sampe ada screen ukuran “raksasa” yang biasa dipake wat bikin spanduk.

3. Rakel. Ni temennya Screen, gunanya untuk mengkuaskan tinta sablon yang ada di Screen supaya tercipta gambar di obyek sablon. Bahannya dari karet yang diberi pegangan kayu memanjang.

4. Tinta sablon. Bermacam-macam jenis dan nama tinta bergantung dari sablonan apa yang mo kita bikin. Tinta yang buat sablon kos aja ada banyak macamnya. Ada juga tinta sablon kaos yang bisa bikin timbul setelah kita setrika.

5. Cairan-cairan pencampur. Ni gunanya wat mencampurkan tinta agar sesuai dengan tingkat kekentalan and warnanya. Bisa cairan M3, M3 Super, tinner, minyak tanah, dan sebagainya.

6. Meja sablon. Tentunya kalo kita mo nyablon perlu meja sablon wat ngletakin obyek sablonannya. Meja sablon ni terbuat dari rangka besi ato kayu. Di bagian atas adalah kaca transparan, dan dibawahnya diletakkan lampu neon agar bisa terlihat jelas saat menyablon.

7. Hair dryer. Jangan kira alat ini cuman dipake di salon aja. Ni berguna untuk mengeringkan sablonan, apalagi pada saat musim hujan yang jarang ada sinar matahari terik.

8. Lampu Neon, temannya meja sablon. Diletakkan di bawah kaca meja yang ditempel dengan rangka besi ataupun kayu.

9. Tempat penjemuran. Ini bisa berupa kayu panjang berukuran 1,5 meter untuk tempat menjemur kaos yang sudah disablon agar cepat kering. Jumlahnya tergantung banyaknya kaos yang disablon. Peran sinar matahari terik sangat dibutuhkan agar proses pengeringan lebih cepat.

10. Beberapa peralatan pendukung. Seringnya kita lebih banyak membutuhkan beberapa peralatan pendkung agar menyablon lebih mudah dan cepat. Banyak perlatan yng kadang tak terpikirkan malah bisa mmebantuk proses menyablon ini.

PEMBUATAN CORAK PADA SCREEN

Pada tulisan kali ini, saya akan menulis cara membuat corak pada Screen.
Teknik membuat corak/design pada gasa dari Screen ini ada beberapa cara, yaitu:
1. Cara penggambaran langsung (direct painting methode).
2. Cara pemotongan (cut put methode).
3. Cara “PROFILM”.
4. Cara Resist.
5. Cara Photo-copy.
Sebelumnya, tentu kita kudu bikin corak pada pada kertas. Bisa saja kita membuat design pake Corel lalu kita print (bisa dengan tinta hitam saja, ataupun berwarna). Setelah pekerjaan selesai, baru kita menentukan cara apa yang maw dipakai untuk memindahkan corak/gambar ke Screen.
Misalnya, kita memilih cara pemotongan (cut put methode). cara ini adalah yang mudah, dan cara ini bisa dilakukan untuk corak-corak yang besar en gak banyak variasinya. Sebagai bahan digunakan kertas tipis yang tembus cahaya dan silet/pisau/gunting sebagai alatnya.
Ambilah sehelai kertas tipis (yang tembus cahaya), yang ukurannya lebih besar sedikit dari ukuran dalam rangka Screen, lalu dilapisi dengan larutan sirlak dengan spiritus atau larutan Arabische gom dalam air, yang tipis tapi rata, terus dikeringkan.
Selanjutnya, kertas tersebut diletakkan di atas gambar corak yang udah kita print, dan corak-corak yang warnanya sama digambar pada kertas tersebut pake pensil. Kemudian kertas yang telah digambari kita potong-potong pake silet, sehinga merupakan gambar yang berlubang. Demikian juga wat warna-warna yang lain dikerjakan, sehingga memperoleh satu gambar berlubang untuk tiap warna.

Pekerjaan terakhir ialah melekatkan gambar berlubang tersebut pada gasa Screen dengan menempelkan permukaan gambar yang ada lapisan sirlak atau gom Arabische menghadap ke gasa Screen bagian luar. Selanjutnya untuk gambar yang dilapisi sirlak disetrika dari bagian yang tidak ada lapisan sirlaknya, sambil ditekan sampai gambar melekat betul pada gasa.

Setelah selesai pekerjaan tersebut, bagian dalam dari Screen kita lapisi dengan lak yang tahan terhadap obat-obat kimia yang terdapat dalam tinta pencapan dengan memakai kapas atawa kain yang lunak, dibasahi setengah basah dengan pelarut tersebut, kemudian digosok-gosokkan, sampai lubang menjadi bersih. Untuk mencegah Screen bocor, hendaknya sebelah pinggir dekat rangka dilapisi pula dengan Screen-laquer dari bagian luar atau dilapisi dengan kertas kraft keempat sisi dekat pingir rangka. Selanjutnya dikeringkan, dan setelah kering Screen tersebut siap untuk disablonkan.
Mudah, tapi rumit…

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MENYABLON

TAHAPAN-TAHAPAN DALAM MENYABLON (writen hanzo)

Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai dengan keinginan Anda,

maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar

dalam Proses Menyablon

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :

Proses Design

Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).

Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.

Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.

Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon

Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk

Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda

ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak

Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.

Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.

Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.

3. Tahapan Pasca Cetak

Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :

Proses Drying

Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).

Proses Curing

Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).

Note :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan

Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.

usaha distro